Kamis, 10 Maret 2011

Hamba yang saleh


 

Sobat, siapa yang tak tergoda untuk menjadi hamba yang shalih/shalihah. Predikat yang dijanjikan kemuliaan dunia akhirat oleh Allah SWT. Siapa saja boleh ikut ambil bagian untuk meraih predikat itu, lho. Nggak usah minder meski kita baru ngaji atau belon pernah naik haji. Manusia memang tak ada yang sempurna, tapi kita bisa berupaya mendekati sempurna. Yang penting kita niat yang ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah. Sebisa dan sekuat mungkin taat kepada ajaran Islam. Kalo melanggar, ya harus bertobat dan jangan pernah melakukannya lagi. Untuk mengokohkan niat mulia itu, beberapa hal bisa kita perbuat. Di antaranya :
Pertama
, mengkaji Islam. Ini penting, selain wajib. Dengan ikut ngaji, kita bisa mengenal Islam lebih dalam. Tak hanya ibadah ritual atau moral saja. Sehingga keshalihan kita nggak hanya nampak di masjid atau mushala saja. Tapi juga saat bersekolah, di tempat kerja, bergaul, termasuk saat kita menghadapi permasalahan.
Kedua
, merawat keimanan kita. Rasul bilang, keimanan seseorang itu bisa naik dan turun. Untuk menjaga keshalihan kita, tentu mesti diupayakan agar keimanan kita tetep stabil di atas. Caranya, dengan sering beribadah ‘extra’ selain yang wajib. Seperti shalat sunat, puasa sunat, berinfak, shadaqah, atau berdo’a. Selain itu, menjalin persahabatan dengan orang shalih/shalihah bisa membantu kita. Lantaran mereka akan mengingatkan jika kita khilaf, mengajak tetep taat, dan menjauhkan kita dari perbuatan maksiat. Asyik kan?
Ketiga, meneladani shahabat/shabiyah Rasulullah SAW. Ketika kita memerlukan sosok yang bisa mendorong kita untuk tetep istiqamah, tentu selebriti yang pura-pura shalih/shalihah dan “agamis” cuma lantaran tuntutan skenario nggak masuk hitungan kita. Yang paling pantas, selain Rasulullah SAW, tentu adalah para shahabat/shahabiyah-nya. Contoh Khadijah RA, figur istri shalihah penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan Allah SWT. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah, hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah sendiri sudah meninggal. 
Bagaimana dengan kita yang hidup di jaman ini..???? 
Hanya qalbu kita yang bisa menjawab....   Allohu A'lam.....